Rabu, 13 Juni 2012

Pengolahan Jeruk yang tidak tepat mengakibatkan hilangnya kandungan Vitamin C


Saat anda memikirkan minuman yang segar, apa yang anda pikirkan?? Adakah diantara anda yang berpikir jus jeruk?? Yaaa … jus jeruk merupakan minuman yang identik dengan kesegarannya. Banyak orang yang menyukai jus jeruk karena selain rasanya yang segar, jus jeruk juga kaya akan vitamin C. Tapi tak selamanya yang segar itu menjanjikan kawan, banyak jus jeruk yang tidak mengandung vitamin C.
Benarkah itu?? Bukankah jus jeruk kaya akan vitamin C?? Iya, memang benar jus jeruk mengandung vitamin C, tetapi pengolahan dapat menghilangkan vitamin C yang terkandung dalam jus jeruk.
Pernahkah anda melihat seorang penjual jus yang memblender jus jeruk dalam waktu yang lama?? Ataukah anda sendiri yang melakukannya?? Hal inilah salah satu tindakan yang menjadikan jus jeruk tidak memgandung vitamin C.
Vitamin C merupakan vitamin yang banyak terkandung dalam jeruk. Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh, diantara fungsi vitamin C adalah :
  1. Pembentukan kolagen dalam jaringan pengikat. Kolagen adalah protein yang merupakan komponen semua jaringan pengikat dan juga merupakan komponen  utama kulit, tulang rawan, gigi, dan jaringan bekas luka serta melengkapi struktur kerangka tulang.
  1. Pembentukan gigi. Kualitas struktur gigi tergantung pada status vitamin C pada periode pembentukan gigi.
  2. Metabolisme tirosin. Dikarenakan tirosin adalah prekusor tiroksin (hormon kelenjar gondok/tiroid), maka vitamin C secara tidak langsung tersangkut pada fungsi kelenjar gondok.
  3. Sintesis neurotransmitters. Neurotransmitters diperlukan untuk transfer impuls syaraf dari satu sel ke sel lainnya.
  4. Memudahkan penyerapan besi (Fe) dalam usus, membantu transfer Fe dari darah ke hati,
  5. Membantu penyerapan kalsium (Ca) dengan cara mencegah terbentuknya kompleks Ca dengan senyawa lain yang bersifat tidak larut dan sulit untuk diserap oleh usus.
  6. Vitamin C mengkatalisis perubahan folasin (asam folat) inaktif menjadi bentuk aktifnya. Karena asam folat berfungsi antara lain untuk mencegah timbulnya anemia (menormalkan proses pembelahan sel darah merah), maka vitamin C efektif dalam mencegah timbulnya anemia pada bayi.


 
Manfaat-manfaat ini tidak akan kita dapatkan jika pengolahan yang dilakukan salah. Vitamin C memiliki karakteristik tidak tahan panas. Vitamin C akan rusak jika pemanasan yang dilakukan terlalu berlebihan. Pembuatan jus jeruk dengan menggunakan blender cenderung sering menghilangkan vitamin C nya karena secara kasat mata kita tidak tahu sampai mana ambang aman vitamin C tetap terkandung dalam jus jeruk. Jadi lebih aman membuat jus jeruk tanpa di blender.
Selain pemanasan dengan blender, vitamin C pada jeruk juga sering hilang karena jeruk diseduh dengan air panas atau yang sering disebut dengan jeruk panas. Memang jeruk panas sangat enak. Selain menyegarkan, jeruk panas juga menghangatkan tubuh yang cocok diminum saat suasana dingin.
Jika anda hanya menginginkan kenikmatan, maka sah-sah saja anda mengonsumsi ini. Hal ini berarti anda hanya mengonsumsi sari jeruk tanpa vitamin C. Tapi jika anda menginginkan manfaatnya, maka hindarilah jus jeruk dengan proses blender yang lama dan jeruk panas karena vitamin C nya banyak terbuang. Anda bisa tetap menikmati jus jeruk dengan memerasnya dan mencampurnya dengan air dingin. Cara ini lebih aman dalam menjaga kandungan vitamin C dalam jus jeruk.
Hal ini bukan hanya berlaku untuk jus jeruk, tetapi untuk semua bahan pangan yang mengandung vitaim C. Sebab vitamin C dalam semua bahan pangan sangat rawan kerusakan akibat panas.

Ketepatan Pemakain Antibiotik


         Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotika dijuluki "peluru ajaib": obat yang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan Setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.
       Antibiotika oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadangkala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Contoh antibiotika Amoxicilin, Ciprofloxacin, Choramphenicol, Cotrimoxazol dan Tetraciclin.Efek samping antibiotic: Resistensi bakteri (bakteri menjadi kebal), supra infeksi, mual, muntah, diare, gigi kuning/rusak dan gangguan kulit







Waspada
- Ibu hamil dan menyusui
- Bayi/balita
- Pasien gagal ginjal
- Pasien gagal hati

kesesuaian pada aturan obat / resep dokter



  1. Gunakan hanya dengan rekomendasi dari dokter Anda. Jangan pernah minum antibiotik apapun yang ditentukan  oleh orang lain, atau yang Anda tentukan untuk mengobati penyakit yang berbeda karena Antibiotik banyak jenis dan harus digunakan pada penyakit yang tepat
  2. Jika dokter Anda mengatakan Anda terkena virus,  Anda sebaiknya tidak meminta antibiotik.
  3. Minum antibiotik Anda hanya sesuai dengan resep dokter, dan habiskan walaupun anda sudah sembuh ini untuk memastikan bakteri yg memacu penyakit anda benar-benar mati . jika tidak dihabiskan akan menyebabkan resistensi bakteri trhadap obat antibiotik yg dipakai sehingga memacu untuk meningkatkan dosis dan akan berdampak bahaya terhadap sel dan organ dalam tubuh anda .

Seperti Apakah Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat?
Pemakaian antibiotik yang tidak berdasarkan ketentuan (petunjuk dokter) menyebabkan tidak efektifnya obat tersebut sehingga kemampuan membunuh kuman berkurang atau bahkan menimbulkan resistensi. Ketidaktepatan penggunaan antibiotik terjadi dalam situasi klinis yang sangat bervariasi, meliputi :
  • Pemberian antibiotik pada keadaan tanpa adanya infeksi bakteri.
  • Pemilihan antibiotik yang salah atau tidak sesuai diagnosis.
  • Dosis yang tidak tepat atau berlebihan.
  • Lama penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
  • Penggunaan obat antibiotik suntik yang berlebihan pada penyakit yang dapat disembuhkan dengan obat yang ditelan (oral).
  • Pengobatan sendiri oleh pasien dengan cara mengonsumsi antibiotik yang seharusnya diresepkan oleh dokter.
  • Penggunaan antibiotik berlebih untuk profilaksis (pencegahan) pada pembedahan bersih, khususnya pemberian antibiotik yang berlangsung lebih lama dari waktu yang direkomendasikan (kurang dari 24 jam pasca operasi).
Keadaan ini antara lain disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengetahuan dokter yang kurang, pengalaman masa lalu atau contoh dari kolega senior, harapan dan permintaan pasien, promosi industri farmasi, dan mudahnya pasien membeli antibiotik tanpa resep dokter.
Bahaya Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat
Penggunaan antibiotik pada anak memerlukan perhatian khusus. Mengapa demikian? Bayi dan anak berisiko paling sering mendapatkan antibiotik, karena daya tahan tubuhnya yang lebih rentan sehingga lebih sering sakit. Padahal, seperti halnya obat pada umumnya, antibiotik memiliki efek samping yang bisa muncul jika penggunaannya tidak tepat.
Efek samping yang sering terjadi pada penggunaan antibiotik adalah gangguan beberapa organ tubuh. Terlebih lagi bila diberikan kepada bayi dan anak-anak, karena sistem tubuh dan fungsi organ pada bayi dan anak-anak masih belum tumbuh sempurna. Gangguan organ tubuh yang bisa terjadi adalah gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan sumsum tulang, gangguan darah dan sebagainya.
Akibat lainnya adalah reaksi alergi karena obat. Gangguan tersebut mulai dari yang ringan seperti ruam, gatal sampai dengan yang berat seperti pembengkakan bibir atau kelopak mata, sesak, hingga dapat mengancam jiwa atau reaksi anafilaksis.
Pemakaian antibiotik berlebihan atau irasional juga dapat membunuh kuman yang baik dan berguna yang ada didalam tubuh kita. Sehingga tempat yang semula ditempati oleh bakteri baik ini akan diisi oleh bakteri jahat atau oleh jamur atau disebut “superinfection”. Pemberian antibiotik yang berlebihan akan menyebabkan bakteri-bakteri yang tidak terbunuh mengalami mutasi dan menjadi kuman yang resisten atau disebut “superbugs”.
Penggunaan antibiotik yang irasional menyebabkan bakteri yang awalnya dapat diobati dengan mudah menggunakan jenis antibiotik ringan akan bermutasi dan menjadi kebal, sehingga memerlukan jenis antibiotik yang lebih kuat. Bila bakteri ini menyebar ke lingkungan sekitar, suatu saat akan tercipta kondisi dimana tidak ada lagi jenis antibiotik yang dapat membunuh bakteri yang terus menerus bermutasi ini.
Makin Dini, Makin Berisiko
Sebagian besar kasus penyakit infeksi pada anak disebabkan oleh virus. Penyakit virus adalah penyakit yang termasuk “self limiting disease” atau penyakit yang sembuh sendiri dalam waktu 5 sampai 7 hari (dengan ijin Allah -red). Sebagian besar penyakit infeksi diare, batuk, pilek dan panas disebabkan oleh virus. Secara umum, setiap anak akan mengalami 2 hingga 9 kali penyakit saluran napas karena virus.
Sebuah publikasi dalam Journal Watch Pediatrics and Adolescent Medicine tanggal 18 Juli 2007 melaporkan suatu hasil penelitian “population based”, dimana dilakukan penelitian longitudinal yang terhadap 13.116 anak di Kanada yang lahir pada tahun 1995 dan mendapat pengobatan dengan antibiotik dalam tahun pertama kehidupan untuk mempelajari faktor-faktor resiko terjadinya asma pada anak. Anak yang didiagnosis menderita asma dalam tahun pertama kehidupan dikeluarkan dari penelitian. Ternyata 65 % anak mendapat antibiotik dan terbanyak adalah antibiotik berspektrum luas.
Anak yang mendapat antibiotik untuk penyakit infeksi bukan saluran nafas ternyata mempunyai resiko menderita asma dua kali lebih besar pada usia 7 tahun dibandingkan yang tidak mendapat antibiotik.
Penelitian ini mengkonfirmasikan hasil penelitian sebelumnya bahwa penggunaan antibiotik yang terlalu dini pada anak (usia kurang dari 1 tahun) terutama antibiotik yang berspektrum luas, meningkatkan resiko terjadinya asma pada anak. Sehingga dianjurkan untuk tidak memberi antibiotik terutama yang bersektrum luas kepada anak usia kurang dari 1 tahun apabila tidak sangat diperlukan.
Kapan Anak Memerlukan Antibiotik?
Indikasi yang tepat dan benar dalam penggunaan antibiotik pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut adalah bakteri. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), indikasi pemberian antibiotik adalah :
  • Batuk dan pilek yang terjadi sepanjang hari (bukan hanya pada malam hari dan pagi hari) yang berkelanjutan selama lebih dari 10-14 hari dan disertai dengan cairan hidung mukopurulen (kuning atau hijau). Bila batuk dan pilek yang berkelanjutan terjadi hanya pada malam hari dan pagi hari (bukan sepanjang hari) biasanya berkaitan dengan alergi atau bukan lagi dalam fase infeksi, sehingga tidak perlu antibiotik.
  • Bila terdapat gejala infeksi sinusitis akut yang berat seperti panas > 39° C dengan cairan hidung purulen (kental), nyeri, bengkak di sekitar mata dan wajah.
  • Radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus. Penyakit ini pada umumnya menyerang anak berusia 7 tahun atau lebih. Pada anak usia 4 tahun hanya 15% yang mengalami radang tenggorokan karena kuman ini. Untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri biasanya dengan melakukan kultur (pembiakan bakteri) yang membutuhkan beberapa hari untuk observasi.
  • Infeksi saluran kemih. Untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri biasanya dengan melakukan kultur urin. Setelah beberapa hari akan diketahui bila ada infeksi bakteri berikut jenis dan sensitivitas terhadap antibiotik.
  • Penyakit tifus. Selain dari anamnesis (wawancara) dan pemeriksaan fisik, untuk mengetahui penyakit tifus perlu dilakukan pemeriksaan darah Widal dan kultur darah gaal.
Gunakan Antibiotik Secara Tepat
Berikut ini beberapa tips penggunaan antibiotik yang benar, sebagai pedoman para orangtua dalam memberikan antibiotik pada anaknya :
  • Memberikan antibiotik pada anak hanya dengan resep dokter, yaitu dengan dosis dan jangka waktu sesuai resep.
  • Menanyakan pada dokter, obat mana yang mengandung antibiotik.
  • Tidak menggunakan atau membeli antibiotik berdasarkan resep sebelumnya. Karena salah menggunakan antibiotik menyebabkan obat menjadi tidak efektif lagi dan bahkan bisa menimbulkan resisten (kebal) obat.
  • Pilek, batuk, dan diare pada anak umumnya tidak memerlukan antibiotik. Usahakan agar anak banyak minum, cukup makan makanan bergizi, dan istirahat. Jika demam lebih dari 3 hari periksakan anak ke dokter.
Referensi :
  • Kementrian Kesehatan RI. Buku Panduan “Gunakan Antibitik Secara Tepat Untuk Mencegah Kekebalan Obat”. Tahun 2011.
  • Prof. Iwan Dwiprahasto, “Evidence Based Medicine Guide to Antibiotic Use”. BukuClinical Updates, Practicing Current Issues in Medicine. Tahun 2010. Penerbit Cendekia Press, Yogyakarta.
  • Sumarmo S, Buku Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi 1, Tahun 2002, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
  • www.depkes.go.id

Selasa, 12 Juni 2012

Make Your Love be Smart Love :)

       Dulu atau kurang lebih 2tahun yang lalu yah , hehehe .. waktu itu dengan niat beli alat tulis untuk keperluan anak SMA  ke salah satu toko buku di kota ku , ga sengaja liat2 buku juga ni ,,, eh malah tertarik sma buku islamic judulnya " Smart Love " mungkin karna ak msih ababil banget kalo bahasanya sekarang si .. wkakakka.. setalah baca itu buku jadi sedkit lebih paham akan fitrah dr Allah SWT .. sampai sekarang buku ini aku bawa ketempat perantauan alias tempat menuntut ilmu ...
      ntah kenapa hari ni habis kuliah itu sendirian di kost terus baca lagi ni buku , sekarang saya pengen bagi-bagi  ke sahabat blogger kutip2n yang trdapat dlm buku " smart love " karna buku itu udh termasuk lama banget ga tau masih ada ga di tempat penyedia buku-buku :D , isinya yah tentang love-lovean tetapi disini kita diajarkan bagaimana cara mengelola fitrha-Nya tersebut .. yuk simak yukk ...... semoga bermanfaat ya :)






        Cinta itu anugerah, maka jangan bikin resah!

Jika kita sudah mulai diresahkan oleh cinta, maka inilah saatnya kita harus mengoreksi, sudah benarkah kita meletakkan cinta?

Karena pada dasarnya, Allah memberi fitrah untuk memilih kebenaran.
Kebaikan adalah sesuatu yang jika kamu lakukan, maka hatimu tenang.
Sebaliknya, jika hati kita ragu dengan sesuatu itu, maka bisa jadi apa yang kita lakukan itu ada yang salah.
Tapi ingat pernyataan itu hanya berlaku jika kita bertanya pada hati kita dengan hati yang bersih, dengan kejujuran hati.
Jika ini tidak kita miliki, maka yang terjadi adalah legitimasi2 yang meringankan tindakan kita.
Lalu, kita pura2 tidak tahu bahwa kita tengah melakukan sebuah kesalahan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bagaimana jika yang menggoda bukan cinta Allah? Tapi cinta pada sesuatu yang tidak diridloiNya?
Perlukah kita mengusirnya, sementara ia menjadi fitrah bagi semua manusia?
Atau kita rawat, sementara ia bias menjadi gulma jika datang tak tepat waktu?
Atau kita diamkan saja, sementara ia menjalar begitu cepat bagai virus yang berkembang menjadi penyakit di dalam tubuh?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Cinta pada Allah adalah kebahagiaan yang dasarnya lebih dalam dari setiap sesuatu yang dalam. Perasaan itupun tak bias digantikan”(Aidh al-Qarni)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Salah satu perkara yang tidak memberi manfaat kecuali peluang dosa adalah kecintaan yang tidak diridloi Allah dan tidak dalam menjalankan perintahNya.”
(Ibnul Qayyim al-Jauziyya
h)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
InsyaAllah,
Allah akan mempertemukan orang2 yang menjaga cintanya hanya karena Allah dengan orang2 yang mencintai Allah.
Dan Allah akan mendekatkannya dengan orang2 yang semakin membuatnya cinta kepadaNya.
Dan ia tidak menghilangkan perasaan cinta yang menjadi fitrahnya itu kepada manusia hingga datang seseorang yang halal dicintainya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Mereka yang diangkat derajatnya adalah yang kesabarannya dapat mengalahkan dorongan hawa nafsu dan syahwatnya” (Ibnul Qayyim al Jauziyyah)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hijab hati berarti menjaga hati dari sesuatu yang akan mengotori dan merusaknya.
Dalam masalah jatuh cinta, menjaga hati dapat dilakukan dengan merapatkan pintu hati.
Sehingga tidak mudah mengundang orang untuk masuk.
Yaitu orang2 yang akan membuatnya mabuk kepayang tidak menentu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ketika kita jatuh cinta, kita merasa bahwa inilah jodoh kita.
Keyakinan yang terlampau besar ini seringkali membuat kita buta.
Buta bahwa orang yang kita cintai BUKAN atau BELUM apa2nya kita!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Ada tiga hal yang barang siapa memilikinya, maka ia memiliki rasa cinta lebih daripada hamba yang lain.
Pertama, orang yang menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintai dari pada yang lain.
Kedua, orang yang mencintai saudaranya di mana ia tidak mencintainya kecuali karena Allah.
Ketiga, orang yang membenci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam api neraka.”
(HR. Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa’I, dan Ibnu Majah)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Jika seorang istri telah menunaikan sholat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan menjaga kemaluannya dari yang haram, serta taat kepada suaminya, maka akan dipersilahkan masuk ke surga dari pintu mana saja yang ia sukai” (HR. Ahmad dan ath-Thabrani)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rumah mungil adalah istana dan surga yang akan mendatangkan ketenteraman dan ketenangan.
Maka ia pun harus dibangun dengan suasana surgawi.
Ia indah bukan karena bentuk fisiknya, tetapi ia menjadi indah dan teduh karena Allah dan malaikat2Nya ikut menjag
anya.

Khasiat Kunyit



Kunyit

(Curcuma longa Linn.)
Sinonim :
Curcuma domestica Val. C. domestica Rumph. C. longa Auct.
Familia :
Zingiberaceae
Uraian :
Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Nama Lokal :
Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura)

Cara Pemanfaatan : 
1. Diabetes mellitus
    Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air 
    sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

2. Tifus
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
    Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,
    kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di 
    saring.
    Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu 
    berturut-turut.

3. Usus buntu
    Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula 
    kelapa/aren. Garam secukupnya.
    Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian 
    dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air 
    panas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara 
    teratur.

4. Disentri
    Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air 
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
    Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

5. Sakit Keputihan
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah
    asam, 1 potong gula kelapa/aren
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air 
    sampai mendidih, kemudian di saring.
    Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

6. Haid tidak lancar
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh
    biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian 
    direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
    Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

7. Perut mulas pada saat haid
    Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm,
    1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm 
    Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut
    untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk
    nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
    Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan 
    diminum pada hari pertama haid.

8. Memperlancar ASI
    Bahan: 1 rimpang kunyit
    Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 
    1 kali setiap 2 hari.

9. Cangkrang (Waterproken)
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng, 
    Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

10. Amandel
     Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
     Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, 
     kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk 
     sampai merata dan disaring
     Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

11. Berak lendir
     Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4  sendok makan 
     kapur sirih
     Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 
     gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

12. Morbili
     Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
     Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai 
     halus
     Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak



KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya
Love is...
© DUNIAKU JIWAKU - Template by Anita Surya Ningrum